Waduk
Gajah Mungkur Wonogiri
Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak
3 km di selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.
Perairan danau buatan ini dibuat denganmembendung sungai terpanjang
di pulau Jawa yaitu
sungai Bengawan Solo. Mulai dibangun pada akhir
tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih
8800 ha di 7 kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23600 ha
di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen.
Selain untuk memasok air minum Kota Wonogiri juga
menghasilkan listrik dari PLTA sebesar 12,4 MegaWatt. Waduk Gajah
Mungkur juga merupakan tempat rekreasi yang
sangat indah. Di sini tersedia kapal boat untuk
mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing. Selain itu dapat pula
menikmati olah raga layang gantung (Gantole). Terdapat juga taman rekreasi
"Sendang" yang terletak 6 km arah selatan Kota Wonogiri.
Pada musim kemarau, debit air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk
kelihatan. Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat
untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung.
Waduk Gajah Mungkur memiliki luas 9.700 hektar dengan panjang
waduk mencapai 1.452 meter, tinggi waduk 42 meter dan volume 730 juta meter
kubik
·
Lokasi Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
Objek wisata Waduk Gajah Mungkur terletak di Desa Sendang,
Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Posisi waduk ini kurang
lebih 7 km ke arah selatan dari Kota Wonogiri.
Kondisi jalan menuju ke Waduk Gajah Mungkur cukup lebar dan
beraspal halus hingga tepi Waduk Gajah Mungkur atau biasa disebut Taman
Rekreasi Waduk Gajah Mungkur. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi
atau transportasi umum menuju tempat wisata ini. Transportasi umum yang
mengarah ke Taman Rekreasi Waduk Gajah Mungkur dapat menggunakan bus
kecil dengan rute menuju Pracimantoro.
Gerbang
masuk menuju Taman Rekreasi Waduk Gajah Mungkur berada di tepi jalan raya
penghubung ibukota Wonogiri dengan kecamatan Pracimantoro. dari pintu gerbang,
perjalanan dilanjutkan hingga tiba di kawasan tepi Waduk Gajah Mungkur. Kawasan
tepi Waduk Gajah Mungkur cukup teduh karena banyak terdapat pohon berukuran
besar dan tua. Di sekeliling banyak ditemui warung-warung semi permanen yang
menjual beraneka makanan dan minuman.
· Tiket Masuk Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
Untuk masuk kedalam objek wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
Setiap pengunjung dikenakan biaya Rp 5000,- ditambah parkir Rp 2000.- untuk
sepeda motor dan Rp 5000 untuk mobil.
·
Sejarah Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
Waduk
Gajah Mungkur mulai dibangun tahun 1976 sampai dengan tahun 1981. Lokasi
pembangunannya di hilir pertemuan kali Keduang dengan luas genangan mencapai
8800 ha. Luas lahan yang dibebaskan secara keseluruhan adalah 90 km2 yang pada
waktu itu terdiri dari 51 desa dan 7 kecamatan. Pengerjaan pembangunan
Waduk Gajah Mungkur dilakukan secara swakelola dengan bantuan konsultan dari
Nippon Koei Co, Ltd Jepang. Pada proses pembebasan lahan ini tercatat ada 12525
KK dengan total 68750 jiwa yang harus meninggalkan tanah kelahirannya utnuk
melakukan transmigrasi bedhol desa ke beberapa wilayah di Sumatera, seperti
:
- Sitiung (Propinsi Sumatera Barat)
- Jujuhan, Rimbo Bujang, Alai ilir, Pemenang (Propinsi Jambi)
- Air Lais, Sebelat, Ketahun, Ipuh (Propinsi Bengkulu)
- Panggang, Baturaja (Propinsi Sumatera Selatan)
- Sitiung (Propinsi Sumatera Barat)
- Jujuhan, Rimbo Bujang, Alai ilir, Pemenang (Propinsi Jambi)
- Air Lais, Sebelat, Ketahun, Ipuh (Propinsi Bengkulu)
- Panggang, Baturaja (Propinsi Sumatera Selatan)
Konon kabarnya pada waktu itu tidak semua warga bersedia untuk direlokasi dari tanah tempat tinggalnya, akhirnya pemerintah waktu itu yang masih dikuasai rezim orde baru menenggelamkan mereka beserta harta bendanya dengan cara mengaliri waduk yang sudah jadi itu.
·
Patung Bedol Desa
Tugu peringatan berupa Patung Bedol Desa yang terdapat di
taman Rekreasi, menjadi saksi pengobanan 51 desa, kurang lebih 12.157 kepala
keluarga dan 67.157 jiwa dengan cara bertransmigrasi bedol desa. Pemerintah
memindahkan penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi Bedol
Desa ke Sitiung, wilayah Provinsi Sumatera Barat. Patung Bedol
Desa digambarkan oleh satu keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu Ayah, Ibu,
Kakak perempuan, dan Adik laki-laki. Posisi Ayah sedang memegang caping,
posisi Anak perempuan sedang membawa buku, dan sang Ibu sedang menggendong Adik
laki-laki.
·
Fasilitas yang ada di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
a)
Area Parkir
Area
parkir Taman Rekreasi Waduk Gajah Mungkur cukup luas namun terlihat sedikit
kendaraan yang terparkir. Pengunjung bebas parkir di setiap sisi area yang
menyediakan area parkir. Disarankan pengunjung memarkir di area yang terdapat
beberapa kendaraan yang terparkir atau petugas parkir untuk mempermudah
pengawasan.
b)
Panggung Kecil
Saat
berjalan di area Taman Rekreasi Waduk Gajah Mungkur terdapat sebuah tempat
berbentuk panggung kecil dengan tempat duduk melingkar dan dibangun secara
permanen. Setiap hari libur dan hari raya, di kawasan ini sering
diselenggarakan hiburan seperti jatilan dan orkes dangdut.
c)
Taman Bermain
Di dekat area panggung dan patung bedol desa terdapat sebuah
taman bermain yang kondisinya masih terawat. Beberapa jenis permainan anak
seperti ayunan dan jungkat-jungkit.
d)
Kuliner dan Toko Cinderamata
Di sekitaran tempat wisata Waduk Gajah Mungkur juga terdapat toko-toko
cinderamata, pedagang kaki lima yang menawarkan makanan-makanan, warung makan,
dan restoran yang menawarkan masakan khas Jawa Tengah seperti Nasi Pecel, dan
Bakso. Bahkan berbagai macam ikan bakar dan ikan goreng hasil tangkapan para nelayan di waduk itu pun selalu
dicari para pengunjung
e)
Waterboom
Mulai
pertengahan 2011, objek wisata Taman Rekreasi Sendang Asri semakin lengkap
dengan kehadiran arena "Water Boom" yang dibuka di dalam kompleks
taman. Water boom yang menarik kunjungan para wisatawan dari luar kota Wonogiri
tersebut memiliki berbagai macam permainan air seperti kolam ember tumpah dan
seluncuran berkelok serta "lazy river". Harga tiket masuk yang
dipatok pun tergolong rendah yakni Rp15 ribu per orang untuk hari Senin-Jumat,
Rp20 ribu per orang untuk hari Sabtu, dan Rp25 ribu per orang untuk hari Minggu
dan hari libur nasional.