Hai teman-teman semuanya para pembaca blog setia... kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang "Semiotika". Apa sih Semiotika itu? pasti pada penasaran kan yuk kita simak cekidot....
A. PENGERTIAN SEMIOTIKA
- Secara etimologis, semiotik berasal dari kata Yunani “Semion” yang berarti “Tanda”. Tanda itu sendiri diartikan sebagai sesuatu yang dapat mewakili sesuatu yang lain. Contohnya : asap bertanda adanya api.
- Secara Terminologis, semiotik dapat diartikan sebagai ilmu yang memepelajari sederetan peristiwa yang terjadi di seluruh dunia sebagai tanda.
- Adapun nama lain dari semiotika adalah semiologi. Jadi sesunguhnya kedua istilah ini mengandung pengertian yang persis sama, walaupun penggunaan salah satu dari kedua istilah tersebut biasanya menunjukkan pemikiran pemakainya; mereka yang bergabung dengan Peirce menggunakan kata semiotika, dan mereka yang bergabung dengan Saussure menggunakan kata semiologi.
B. MACAM-MACAM SEMIOTIKA
Ø Semiotik Analitik
Semiotik analitik adalah semiotik yang menganalisis sistem tanda.
Ø Semiotik Deskriptif
Semiotik deskriptif adalah semiotik yang memperhatikan sistem
tanda yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap
seperti yang disaksikan sekarang.
Ø Semiotik Faunal (Zoo semiotic)
Semiotik Faunal adalah semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang
dihasilkan oleh hewan.misalnya aungan srigala menandakan adanya serigala di
tempat aungan terdengar.
Ø Semiotik Kultural
Semiotik kultural adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang
berlaku dalam kebudayaan masyarakat tertentu.
Ø Semiotik Naratif
Semiotik Naratif adalah semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi
yang berwujud mitos dan cerita lisan (Folkkore)
Ø Semiotik Natural
Semiotik natural adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang
dihasilkan oleh alam. Misalnya cuaca yang mendung menandakan akan terjadinya
hujan.
Ø Semiotik Normatif
Semiotik normatif adalah semiotik yang khusus menelaah
sistem tanda yang di buat oleh manusia yang berwujud norma-norma, misalnya
rambu-rambu lalu lintas.
Ø Semiotik Sosial
Semiotik sosial adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang
dihasilkan oleh manusia yang berupa lambang.
Ø Semiotik Struktural
Semiotik struktural adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang
dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
C. KATEGORI TANDA MENURUT CHARLES SANDERS PIERCE
1.
Kategori yang pertama adalah tanda dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
Ø Qualisign adalah tanda yang
merupakan tanda berdasar pada suatu sifat. Contoh: suaranya keras, hatinya lembut.
Ø Sinsign adalah eksistensi aktual
benda atau peristiwa yang ada pada tanda atau tanda yang berdasar atas
tampilnya dalam kenyataan. Contoh kata “hangus” pada kalimat “kayu yang hangus”
memberikan tanda bahwa kayu tersebut baru terbakar.
Ø Legisign adalah norma yang
terkandung dalam tanda atau atas dasar peraturan, misalnya tulisan “dilarang
menginjak rumput” merupakan suatu norma yang bersifat larangan.
2. Sementara objek yang menjadi acuan bagi tanda terdiri dari tiga yaitu :
v
Ikon
Sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan bentuk
objeknya. Didalam ikon hubungan antara penanda dan petanda nya memiliki
kesamaan dalam beberapa kualitas. Suatu peta atau lukisan bisa dikatakan
sebagai ikon karena memiliki kemiripan rupa dengan objeknya. Contoh lain adalah
rambu-rambu lalu lintas seperti “awas, banyak anak-anak!” ,”rambu2 lampu
lalu-lintas” semua itu memiliki kemiripan visual atau bisa juga disebut
”meniru” dengan objeknya.
v
Indeks
Merupakan tanda yang memiliki keterikatan eksistensi terhadap petandanya
atau objeknya atau sesuatu yang melaksanakan
fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan penandanya.
Di dalam indeks, hubungan antara penanda dengan petandanya bersifat nyata
dan aktual. Misalnya bau kentut pertanda ada orang yang baru saja kentut di
tempat itu, tanda panah menunjukkan kanan dibawahnya bertuliskan “SOLO 20 KM”
adalah indeks bahwa ke kanan 20 kilometer lagi adalah kota Solo, begitu juga
dengan tombol-tombol atau link dalam situs web merupakan indeks untuk menuju
halaman web yang dimaksud.
v
Simbol
Merupakan tanda yang bersifat konvensional. Tanda-tanda linguistik umumnya
merupakan simbol. Jadi simbol adalah suatu tanda yang sudah ada aturan atau
kesepakatan yang dipatuhi bersama, simbol ini tidak bersifat global, karena
setiap daerah memiliki simbol-simbol tersendiri seperti adat istiadat daerah
yang satu belum tentu sama dengan adat-istiadat daerah yang lainnya. Simbol palang
putih dengan latar belakang merah sudah disepakati secara internasional bahwa
tanda itu berarti “stop” atau larangan masuk.
3. Dan yang ketiga adalah penafsir yang menjadi perantara antara objek dengan
tanda (interpretant) dapat di bagi
menjadi:
v Rheme adalah tanda yang memungkinkan penafsir untuk
menafsirkan berdasarkan pilihan atau kemungkinan.
v Desisign adalah tanda yang sesuai dengan kenyataan.
v Argument adalah tanda yang memberikan alasan untuk sesuatu yang
berlaku umum.
D. SISTEM SEMIOTIKA
Sistem semiotika dibedakan dalam tiga komponen sistem:
q
Semiotik Pragmatik (semiotic pragmatic)
Semiotik Pragmatik menguraikan tentang asal usul tanda, kegunaan tanda oleh
yang menerapkannya, dan efek tanda bagi yang menginterpretasikan, dalam batas
perilaku subyek. Dalam arsitektur, semiotik prakmatik merupakan tinjauan
tentang pengaruh arsitektur (sebagai sistem tanda) terhadap manusia dalam
menggunakan bangunan. Semiotik Prakmatik
Arsitektur berpengaruh terhadap indera manusia dan perasaan pribadi
(kesinambungan, posisi tubuh, otot dan persendian). Hasil karya arsitektur akan
dimaknai sebagai suatu hasil persepsi oleh pengamatnya, hasil persepsi tersebut
kemudian dapat mempengaruhi pengamat sebagai pemakai dalam menggunakan hasil
karya arsitektur. Dengan kata lain, hasil karya arsitektur merupakan wujud yang
dapat mempengaruhi pemakainya.
q
Semiotik Sintaktik (semiotic syntactic)
Semiotik Sintaktik menguraikan tentang kombinasi
tanda tanpa memperhatikan ‘makna’nya ataupun hubungannya terhadap perilaku
subyek. Semiotik Sintaktik ini mengabaikan pengaruh akibat bagi subyek
yang menginterpretasikan. Dalam arsitektur, semiotik sintaktik
merupakan tinjauan tentang perwujudan arsitektur sebagai paduan dan kombinasi
dari berbagai sistem tanda. Hasil karya arsitektur akan dapat diuraikan secara
komposisional dan ke dalam bagian-bagiannya, hubungan antar bagian dalam
keseluruhan akan dapat diuraikan secara jelas.
q
Semiotik Semantik (semiotic semantic)
Semiotik Sematik menguraikan tentang pengertian suatu
tanda sesuai dengan ‘arti’ yang disampaikan.Dalam arsitektur
semiotik semantik merupakan tinjauan tentang sistem tanda yang dapat sesuai
dengan arti yang disampaikan.Hasil karya arsitektur merupakan
perwujudan makna yang ingin disampaikan oleh perancangnya yang disampaikan
melalui ekspresi wujudnya. Wujud tersebut akan dimaknai kembali sebagai suatu
hasil persepsi oleh pengamatnya. Perwujudan makna suatu rancangan dapat
dikatakan berhasil jika makna atau ‘arti’ yang ingin disampaikan oleh perancang
melalui rancangannya dapat dipahami dan diterima secara tepat oleh pengamatnya,
jika ekspresi yang ingin disampaikan perancangnya sama dengan persepsi
pengamatnya.
E. APLIKASI SEMIOTIKA
Semiotika banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang,
untuk kali ini kita hanya akan membahas bentuk aplikasi semiotika dalam bidang
:
1.
Periklanan
2.
Perfilman
E.
1. SEMIOTIKA DALAM
PERIKLANAN
Dalam perspektif semiotika iklan
dikaji lewat sistem tanda dalam iklan, yang terdiri atas 2 lambang yakni
lambang verbal (bahasa) dan lambang non verbal (bentuk dan warna yang disajikan
dalam iklan).Dalam menganalisis iklan, beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain (Berger) :
·
Penanda dan petanda
·
Gambar, indeks, simbol
·
Fenomena sosiologi
·
Sifat daya tarik yang dibuat untuk menjual produk
·
Desain dari iklan
·
Publikasi yang ditemukan dalam iklan dan khayalan
yang diharapkan oleh publikasi tersebut.
Lain halnya dengan model
Roland Barthes, iklan dianalisis berdasarkan pesan yang dikandungnya yaitu :
o
Pesan Linguistik ————————– Semua kata dan kalimat
dalam iklan
o
Pesan yang terkodekan —————— Konotasi yang muncul
dalam foto iklan
o
Pesan ikonik yang tak terkodekan —– Denotasi dalam
foto iklan
E.
2. SEMIOTIKA DALAM
PERFILMAN
Film merupakan bidang
kajian yang amat relevan bagi analisis struktural atau semiotika.
–
Van Zoest
film dibangun dengan tanda semata – mata. Pada film digunakan tanda – tanda
ikonis, yakni tanda – tanda yang menggambarkan sesuatu. Gambar yang dinamis
dalam film merupakan ikonis bagi realitas yang dinotasikannya. Film umumnya dibangun dengan banyak tanda. Yang paling penting
dalam film adalah gambar and suara. Film menuturkan ceritanya dengan cara
khususnya sendiri yakni, mediumnya, cara pembuatannya dengan kamera dan
pertunjukannya dengan proyektor dan layar.
–
Sardar & Loon
Film dan televisi memiliki bahasanya sendiri dengan sintaksis dan tata
bahasa yang berbeda. Film pada dasarnya bisa melibatkan bentuk – bentuk simbol
visual dan linguistik untuk mengkodekan pesan yang sedang disampaikan. Figur utama dalam pemikiran semiotika sinematografi
hingga sekarang adalah Christian Metz dari Ecole des Hautes Etudes et Sciences
Sociales (EHESS) Paris. Menurutnya, penanda (signifant) sinematografis
memiliki hubungan motivasi atau beralasan dengan penanda yang tampak jelas
melalui hubungan penanda dengan alam yang dirujuk. Penanda sinematografis
selalu kurang lebih beralasan dan tidak pernah semena-mena.
nah gimana setelah menyimak apakah sudah jelas apa itu semiotika?pasti sudah dong :) ok kalau begitu sekian pengetahuan dari saya semoga dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan para readers sekalian terima kasih.